Senin, April 20, 2009

CINTA TAK TERUCAP


“taraaaaaaaaa………”
“gdubrakkkk…..”sebuah teriakan super membuat Tara yang tengah berjalan menuju perpus sekolah tiba-tiba mendadak jatuh ke got di muka kelas 12 IPS 5,spontan seluruh siswa dan siswi yang berada di sekitar nya tertawa terbahak-bahak,tapi pemandangan seperti ini bukan lah pemandangan yang mengejutkan lagi,Tara siswi kelas 11 IPA 2 ini memang terkenal pecicilan dan suka grasak grusuk gak jelas,kejadian terakhir sebelum kejadian ini adalah ketika bu Intan guru matematika yang kebetulan rumahnya satu komplek dengan Tara menitipkan tugas untuk anak 11 IPA 4,Tara kemudian melenggang dengan santainya ke kelas 12 IPA 4 setelah meminta izin kepada gurunya dikelas,dengan PD nya Tara duduk di muka kelas kemudian menyampaikan maksud hatinya,mula-mula kelas diam dan hening,namun kelas mendadak tertawa riuh ketika muncul seorang guru di muka pintu,Tara yang mulai tengsin dan menyadari kekeliruannya kemudian berlari tergesa-gesa meninggalkan kelas tersebut,dan tanpa ia sadari ada sepasang mata nan teduh tersenyum manis setiap menyaksikan tingkah gadis itu.
“anjrottttttt…..apaan sih Lan,tereak-tereak kayak ngejar maling loe.”semprot Tara ketika Lani berusaha menawarkan bantuannya.
“dasar sontoloyo,,,hahahahhah”Lani masih belum bisa menahan tawanya,namun beberapa detik kemudian tawanya seketika lenyap ketika dilihatnya tatapan mata Tara yang seolah-olah hendak menerkamnya dan melumatkan tubuhnya seperti perkedel di kantin pak de.”ihhhhhhhhhhh….takuttttttt”batinnya kemudian.
“kasih gue alasan agar loe tetap utuh sebagai manusia”suara Tara tetap tak kalah seram dari wajahnya.
“okey…colm Down baby,gue mau kasih tau loe sesuatu”
“iya apa..,jangan mencla mencle deh”
“study banding kita udah ada keputusan.”
“so……..”
“kita ke padang nona Dwiana Tarantika”.kata Lani sambil tersenyum puas,karena dia yakin banget Tara gak bakal jadi melumat dirinya menjadi perkedel,karena memang itulah keinginan Tara dalam beberapa minggu terakhir ini,dia ingin sekali study banding yang di adakan sekolah akhir bulan depan adalah mengunjungi kota Padang,bukan tanpa sebab pastinya.Alasan utama keinginan nya tersebut adalah Kupluk,temen dunia maya yang ia kenal beberapa bulan yang lalu berawal dari sms salah kirim,basi memang tapi itulah kenyataannya.
“asyikkkkkkkkk…….gue bisa ketemu kupluk dunk”katanya mantap.
“ohhh pasti dunk…,kita ke kantin aja yuk,laperrrrr”ajak Lani kemudian.sejurus kemudian Tara sudah menggandeng lengan Lani dan melenggang menuju kantin sekolah .
***

Kupluk,
Gue jadi k padang neh…

Satu sms dikirim Tara untuk Kupluk,kupluk pun menyambut riang kabar tersebut,dan berjanji akan menemui Tara jika ia sudah tiba di kota tersebut,Tara menggunakan jam pelajaran kimia untuk bersms ria dengan kupluk,kebetulan hari ini ada praktek kimia berhubung praktek tersebut tidak membutuhkan waktu banyak,siswa yang telah mengerjakan tugasnya diperbolehkan kembali ke kelas,dengan semangat 45 Tara mengerjakan praktek tersebut,karena memang ia sudah tak sabar untuk mengabari kupluk,alhasil sekarang ia bisa santai-santai,sedangkan Lani masih sibuk mengerjakan prakteknya,maklum Lani memang tak pandai dalam kimia.
“sendiri..???”Tanya seseorang membuat Tara kaget dan menyembunyikan ponsel nya di saku seragamnya.
“eh gak kok kak,rame lagi “kata Tara sembari menunjuk-nunjuk siswa-siswi yang berkeliaran d dalam kelas.yang bertanya Cuma senyum-senyum.
“study bandingnya ke padang lho Tar,kayak kemauan kamu tuh.”katanya lagi
“lho kok kak Isan tau..?”Tara balik bertanya.sama seperti tadi Isan siswa kelas 12 yang kebetulan menjabat sebagai ketua osis hanya tersenyum,jelas saja dia tau sudah lebih dari beberapa bulan belakangan dia menaruh hati pada Tara,sifat Tara yang selalu bisa membuatnya tersenyum menjadi satu alasan baginya,di tambah lagi Tara adalah tipe orang yang selalu bisa bersahabat dengan banyak orang,tapi hingga kini Isan belum bisa mengutarakan maksud hatinya,karena ada satu alasan yang dia simpan jauh dalam relung hatinya.
“heloooooooo..kak,kok diem,kesambet poon toge depan kelas Tara yah?”Tara memasang wajah bodohnya.
“eh gak kok..eh itu..eh”Isan jadi bingung ketika Tara mengangetkan lamunannya.
“wah..bener kesambet nih..hehehehe”Tara mengambil lolipop dan mulai mengemudnya.
“saatnya baca sms…dunk dunk..tak tak dunk”
Tiba-tiba suara komeng terdengar dari hape Tara,dengan segera Tara mengeluarkan hape nya.”pasti kupluk”batin Tara kemudian,sesaat setelah membuka hape nya air muka Tara berubah,ternyata sms dari bunda,bukan dari kupluk.
“Tar,….kok bengong,sms dari siapa?”suara Isan membuyarkan lamunan Tara,
“Cuma dari bunda kak,oh iya kak Isan belum jawab pertanyaan Tara tadi lho,”Tanya Tara sembari menjelaskan.
“yang mana yah….”Isan balik bertanya dengan wajah pura-pura lupa.
“itu lho,tau dari mana Tara mau banget ke padang,Lani yah?hugh..emang deh ember satu itu,gak bisa di lem,bocor mulu”
“huahkakakak…”
“kok ketawa,emang lucu yah…aduh ntar Tara panggil pak ustadz lho,biar di rukiyah,”
“nanti juga Tara tau kenapa gue tau banyak tentang Tara,”jelas Isan kemudian,sembari pamit untuk menuju kelasnya,tinggallah Tara yang terduduk dalam bingung.
***

Sudah seminggu ini Tara kehilangan semangat nya,sekolah pun mendadak sepi dengan hilangnya sosok Tara yang pecicilan,Kalau biasanya tiap jam istirahat Tara selalu bolak balik kantin karena ada saja guru yang meminta bantuannya buat memesan makanan,Tara tak pernah menolak,yang sering melakukan protes jelas saja Lani karena dengan kebiasaan itu otomatis Lani sebagai sahabat nya akan dapat jatah harian dengan menemani Tara bola-balik kantin,belum lagi sifat pelupa Tara yang sudah stadium 3,selalu ada saja yang ia lupakan,ntah kelupaan menaruh pulpennya,meletakkan hape nya,atau lupa mengerjakan Pr (bukan lupa tapi di lupain),bila sudah demikian satu kelas dibikin ribut dan tak tanggung-tanggung kelas tetangga pun sering jadi korban.Tapi hari ini dan juga hari-hari kemarin Tara mendadak jadi gadis yang pendiam,kalaupun tiba jam istirahat dia lebih suka memeperhatikan layar hape nya.
“Tar,loe kenapa sih..?”Tanya Lani ketika bel sekolah berbunyi pertanda sekolah telah usai.Tara hanya diam sambil membereskan peralatan sekolahnya.
“loe gak lagi sakit kan,atau lagi gak punya duit yah,”lanjut Lani lagi.
“gak kok”jawab Tara singkat.
“so…apa dunk,kangen bakso mang odang?”Tanya Lani lagi,kebetulan mang odang adalah penjual bakso langganan Tara yang seminggu lalu sudah pindah lokasi dari sekolah tara.
“gue kangen kupluk”suara Tara terdengar parau.Gantian Lani yang bengong,”kangennn…?”batin Lani,gimana bisa kangen kalo sampe detik ini Tara belum pernah ketemu dengan kupluk.
“sudah seminggu ini kupluk gak ngasih kabar ke gue Lan,gue sms gak dibales,gue kan kangen.”Tara bercerita sembari menitikkan air mata,Lani mencoba menenangkan Tara,memberi semangat dan harapan bahwa suatu saat Tara pasti bisa berjumpa dengan kupluk.tak jauh dari situ Isan mengamati tingkah kedua sahabat itu,ada luka yang menggores di ruang kecil hatinya,luka ketika sang bidadari menangis,”gue akan bayar semua luka itu Tar.”batin Isan dari kejauhan.
***
Sore yang indah,tapi tak seindah hati Tara,hari ini ia dan teman-teman satu sekolah yang ikut study banding akan memulai perjalanan,panitia sengaja memilih berangkat sore agar waktu mereka tak banyak terbuang,perjalanan malam terbukti paling efektif mengusir kejenuhan saat berada di dalam bus,tidur adalah salah satu obat mujarab mengurangi mabuk darat.sebelum berangkat tadi Tara sudah menelan pil anti mabuk,Tara memang punya masalah dengan perjalanan baik darat,laut,maupun udara.Sebenarnya bunda menolak saat Tara menyampaikan niatnya untuk ikut study banding,tapi karena bujukan dan rayuan Tara selama dua minggu akhirnya bunda menyerah,alhasil Isan lah yang jadi kelimpungan saat bunda Tara menitipkan Tara kepada Isan,mengingat Isan adalah ketua osis nya,Bus mulai bergerak meninggalkan halaman sekolah Tara ba’da magrib,usai sholat berjamaah tentunya.sepanjang perjalanan Tara hanya menghabiskan waktunya dengan mendengarkan musik dari Ipodnya,dan mencoba menghubungi kupluk setiap saat,tapi selalu saja berbunyi nada sambung,tapi tak seorang pun yang menjawab dari seberang sana,efek obat antii mabuk pun mulai bekerja,perlahan-lahan Tara mulai memejamkan matanya.
Jam menunjukkan pukul 06.48 menit ketika bus mereka memasuki kota Padang,Tara sudah terbangun sejak dua jam yang lalu,matanya tak bisa lagi terpejam,apalagi dia memang menunggu saat di mana para penumpang bus dapat menikmati pemandangan kota Padang dari ketinggian ketika masih gelap,barisan-barisan lampu kota dan lampu rumah-rumah penduduk menciptakan gugusan bintang yang indah,ini kali kedua Tara mengunjungi kota ini,seharusnya dia bahagia tapi ternyata tidak,kepergian kupluk dari duni maya nya membawa luka,ada rasa yang tak dapat ia gambarkan ketika sosok itu tak pernah lagi menyapa dunia nya.
Hari ini hari terakhir setelah dua hari kemarin mereka sibuk mengunjungi beberapa sekolah dan kampus di kota Padang.Berbeda dengan perjalanan berangkat kemarin,perjalanan pulang ini akan di mulai pagi besok,berhubung masih ada kesempatan sedikit,seluruh siswa sepakat untuk berjalan-jalan sesuka hati mereka,Lani yang kebetulan asli Padang menawarkan Tara untuk mengunjungi rumah neneknya yang terletak di daerah Tabing,Tara pun menimbang-nimbang tawaran Lani,sebelum menerima tawaran Lani,tiba-tiba Isan menghampiri Tara.
“Tar,ikut gue yuk…”ajak Isan ramah.
“kemana kak..?”
“ikut aja dulu,gue sudah minta izin ma bu’ Yani nih,mumpung dikasih ya di manfaatin.”
Tara menimbang dua tawaran yang datang padanya,Tara akhirnya menerima tawaran Isan setelah Lani menarik tawarannya.”aneh”gumam tara sebelum meninggalkan hotel tempat mereka menginap.beberapa menit kemudian Tara dan Isan tiba di taplau di belakang UBH,setibanya disana Tara seperti merasa de javu, seolah-olah pernah merasakan suasana seperti ini.
“gue mau ngasih sesuatu”kata Isan memecah keheningan di antara dua mahkluk itu.Tara mengkerutkan keningnya tanda tak mengerti jalan pikiran Isan.Isan mengeluarkan sepucuk surat berwarna merah tua,dan memberikannya pada Tara,Tara hanya membola-balikan surat tersebut.
“dari siapa..?”
‘baca aja,akan banyak kejutan yang kamu temukan di situ”
Perlahan Tara membuka amplop surat itu….jelas sekali ada sepucuk surat dan lembaran foto dirinya dalam berbagai pose.Tara memperhatika satu persatu.

Dwiana Tarantika….
Nama yang indah,seindah hati kamu,seindah wajah kamu
Tara……
Mungkin ketika surat ini sampai di tangan mu
Aku sudah terlelap dalam tidur yang panjang
Maap karena pernah singgah di hidup kamu
Dan pergi tanpa pernah mengatakannya
Beberapa bulan yang singkat ini
Adalah kenangan terindah bagiku
Kamu adalah semangat bagiku,meski penyakit ini lebih berhak atas aku
Kamu adalah sinar bagi aku,meski sakit ini mampu meredupkannya
Ketika aku telah tiada aku ingin tetap hadir dalam hati mu
Ketika aku telah pergi aku tetap ingin mengisi celah hati kamu
Aku suka kamu dengan segala yang ada padamu

Ada sebersit kebingungan kini menyambangi wajah Tara,Isan kemudian menjelaskan satu persatu kebingungan itu,penulis surat itu Raffi Hastian,sosok kupluk yang selama ini menjadi teman dunia maya Tara,seminggu yang lalu Raffi menghembuskan nafas terakhirnya karena leukemia.Isan dan Raffi saudara sepupu,ibu Raffi adalah adik ibu Isan,itulah sebabnya Isan menyimpan rasa sayangnya terhadap Tara karena Raffi juga mencintai Tara,Isan mengetahui itu ketika Raffi banyak bertanya tentang Tara yang diketahui satu sekolah dengan Isan.air mata Tara tak terbendung lagi,tangis itu pecah.
“loe tau gak Tar,ini adalah tempat dimana Raffi suka duduk memikirkan loe,sambil melihat laut,foto-foto itu hasil MMS gue,dia sayang sama loe,begitu juga gue,gue yang setiap hari jadi sering memperhatikan loe,tapi dia sudah pergi dengan tenang,terima kasih karena telah jadi bagian terindah hidup sepupu gue”jelas Isan sembari memeluk Tara yang mulai menangis terisak,Tara masih diam,tak banyak yang dia katakan,keinginnannya kini hanya sebatas impian,jauh dalam relung hatinya dia juga menyayangi Raffi,perasaan itu baru ia sadari ketika sosok itu tak pernah menjamah sepi nya lagi,perasaan yang akan hanya ia simpan dalam celah kecil dalam hatinya,tanpa perlu ia katakan pada siapapun.
Sebelum meninggalkan kota ini dan sejuta impian tentang Raffi,Tara masih sempat mengunjungi makam Raffi di daerah air tawar.”makasih Raf,tidur yang tenang,gue sayang loe”batinnya meninggalkan pemakaman itu.

Terinspirasi dari seorang sahabat
Dunia maya gue
Ucuk_ni3z 190409

Tidak ada komentar:

Posting Komentar